Poetry International Poetry International
Gedicht

Sapardi Djoko Damono

QUATRAINS

/1/

I sent you a few words
ones that are now rare –
if they reach you one day,
hide them, there’s no way to understand me


/2/

the space that exists within a word
is like our home:
there are pictures, sounds, and gestures in it –
and yet we are forbidden to decipher it


/3/

for those who still believe in words:
silent is their surging core, pitch-dark is their heart of fire –
but when will we ever understand the sea?
and the eternal fire?


/4/

what do we find beyond words:
a flower garden? deep space?
in the garden, so many things are left unsaid
in space, so stark is the void


/5/

what else is left to cling on to? some words
insist on bursting through reality’s edge –
upon reaching the other shore, will it still be meaningful,
to you, everything I want to say?


/6/

in every word you read there are always
missing letters –
you will find them again someday
amidst thickets of memories.

Sajak-Sajak Empat Seuntai

Sajak-Sajak Empat Seuntai

/1/

kukirim padamu beberapa patah kata
yang sudah langka –
jika suatu hari nanti mereka mencapaimu,
rahasiakan, sia-sia saja memahamiku


/2/

ruangan yang ada dalam sepatah kata
ternyata mirip rumah kita:
ada gambar, bunyi, dan gerak-gerik di sana –
hanya saja kita diharamkan menafsirkannya


/3/

bagi yang masih percaya pada kata:
diam pusat gejolaknya, padam inti kobarnya –
tapi kapan kita pernah memahami laut?
memahami api yang tak hendak surut?


/4/

apakah yang kita dapatkan di luar kata:
taman bunga? ruang angkasa?
di taman, begitu banyak yang tak tersampaikan
di angkasa, begitu hakiki makna kehampaan


/5/

apa lagi yang bisa ditahan? beberapa kata
bersikeras menerobos batas kenyataan –
setelah mencapai seberang, masihkah bermakna,
bagimu, segala yang ingin kusampaikan?


/6/

dalam setiap kata yang kaubaca selalu ada
hurung yang hilang –
kelak kau pasti akan kembali menemukannya
di sela-sela kenangan penuh ilalang
Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono

(Indonesië, 1940)

Landen

Ontdek andere dichters en gedichten uit Indonesië

Gedichten Dichters

Talen

Ontdek andere dichters en gedichten in het Indonesisch

Gedichten Dichters
Close

Sajak-Sajak Empat Seuntai

/1/

kukirim padamu beberapa patah kata
yang sudah langka –
jika suatu hari nanti mereka mencapaimu,
rahasiakan, sia-sia saja memahamiku


/2/

ruangan yang ada dalam sepatah kata
ternyata mirip rumah kita:
ada gambar, bunyi, dan gerak-gerik di sana –
hanya saja kita diharamkan menafsirkannya


/3/

bagi yang masih percaya pada kata:
diam pusat gejolaknya, padam inti kobarnya –
tapi kapan kita pernah memahami laut?
memahami api yang tak hendak surut?


/4/

apakah yang kita dapatkan di luar kata:
taman bunga? ruang angkasa?
di taman, begitu banyak yang tak tersampaikan
di angkasa, begitu hakiki makna kehampaan


/5/

apa lagi yang bisa ditahan? beberapa kata
bersikeras menerobos batas kenyataan –
setelah mencapai seberang, masihkah bermakna,
bagimu, segala yang ingin kusampaikan?


/6/

dalam setiap kata yang kaubaca selalu ada
hurung yang hilang –
kelak kau pasti akan kembali menemukannya
di sela-sela kenangan penuh ilalang

QUATRAINS

/1/

I sent you a few words
ones that are now rare –
if they reach you one day,
hide them, there’s no way to understand me


/2/

the space that exists within a word
is like our home:
there are pictures, sounds, and gestures in it –
and yet we are forbidden to decipher it


/3/

for those who still believe in words:
silent is their surging core, pitch-dark is their heart of fire –
but when will we ever understand the sea?
and the eternal fire?


/4/

what do we find beyond words:
a flower garden? deep space?
in the garden, so many things are left unsaid
in space, so stark is the void


/5/

what else is left to cling on to? some words
insist on bursting through reality’s edge –
upon reaching the other shore, will it still be meaningful,
to you, everything I want to say?


/6/

in every word you read there are always
missing letters –
you will find them again someday
amidst thickets of memories.
Sponsors
Gemeente Rotterdam
Nederlands Letterenfonds
Stichting Van Beuningen Peterich-fonds
Ludo Pieters Gastschrijver Fonds
Lira fonds
Partners
LantarenVenster – Verhalenhuis Belvédère